Gubernur BI Harus Berjiwa Milenial

Grobal Knowledge
JAKARTA – Indonesia membutuhkan gubernur Bank Indonesia (BI) yang me miliki jiwa milenial dan lincah di tengah revolusi digital seperti saat ini. 

Gubernur BI yang baru jangan sampai alergi terhadap inovasi untuk men dukung kemajuan ekonomi nasional. Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara meng ung - kapkan hal tersebut merespons peng - ajuan nama Perry Warjio sebagai calon tung gal gubernur BI periode 2018- 2023 oleh Presiden Joko Widodo ke DPR pada Jumat (23/2). “Sepanjang 2016-2017 kemarin BI terlihat lebih banyak me lakukan suspend fintech dan dianggap belum memberi insentif yang di bu tuh kan pelaku usaha fintech. Pertanyaan ini yang harus diajukan DPR saat fit and proper test,” ujar Bhima saat dihu bungi kemarin. 

Dia mengatakan, kelebihan Perry Warjiyo adalah punya track record yang panjang di bidang kebijakan moneter. Jadi secara kapasitas sebenarnya tidak di ra gukan lagi. Komunikasi de ngan pejabat lain di BI pun ti dak butuh penyesuaian lama se hingga setelah terpilih bisa langsung bekerja. Karena Perry berasal dari ka - langan internal BI. Namun Bhima memiliki ca - tatan tersendiri terhadap sosok Perry. Salah satunya ada lah Perry dinilai kurang mem bawa ge brakan baru yang dipersepsi - kan terlalu hati-hati. “Jadi di - kha wa tir kan kebijakan BI ke depannya masih status quo atau tidak ada inovasi kebijakan yang sig ni fi kan,” jelasnya. 

Sementara tahun 2018 era bunga murah sudah berakhir. Berbagai bank sentral mulai dari Fed hingga European Cen - tral Bank berniat melakukan pengetatan moneter. Imbasnya suku bunga acuan BI 7 days repo rate kemungkinan akan dinaik - kan dan ruang bagi BI untuk tu - run kan bunga bisa dikatakan sem pit sekali. “Nah per ta nya - annya apa terobosan gubernur BI se lain bermain kebijakan suku bunga acuan?” ungkap dia. Kemudian di tengah per - ubahan teknologi jasa ke - uangan, terutama fenomena munculnya fintech , bagaimana cara BI agar bisa mengatur sis - tem pembayaran agar lebih se - cure dan efisien? “Jangan sampai aler gi terhadap inovasi,” sebutnya. 

Senada, anggota Komisi XI DPR Muhammad Nur Pur namasidi mengharapkan sebagai orang dalam, tentunya Perry akan melanjutkan kebijakankebijakan BI yang selama ini cukup baik dalam mengelola moneter. Akan tetapi kinerja Perry Warjiyo masih diragukan untuk dapat membuat te ro bos - an guna memperkuat kebijakan Bank Sentral. “Saya belum ter - lalu yakin, Perry ini membuat kebijakan yang lebih dinamis ke depan,” kata Purnamasidi. Sebelumnya Staf Khusus Pre siden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan bahwa surat Presiden soal pengganti Agus Martowardojo yang akan habis masa jabatannya pada Mei mendatang telah diki rim - kan ke DPR pada pukul 14.00 WIB, Jumat (23/2) kemarin. 

Siapakah Perry Warjiyo? Di BI, dia bukan orang baru. Se be - lum ditetapkan sebagai deputi gubernur, lelaki kelahiran Su - koharjo pada 1959 ini menjabat sebagai asisten gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan inter nasional di BI. Jabatan tersebut di - emban setelah menjadi direktur eksekutif Departemen Riset Eko nomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia. Sebelum kembali ke BI pada 2009, Perry Warjiyo men duduki posisi penting selama dua tahun sebagai direktur ekse - kutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group. 

Perry Warjiyo memiliki karier yang panjang dan cemerlang di BI sejak 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan stra tegi kebijakan moneter, pen didikan dan riset ke bank - sentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur. Perry Warjiyo juga sebagai dosen pascasarjana di Uni ver - sitas Indonesia di bidang eko - nomi moneter dan ekonomi ke uangan internasional. Dia juga tercatat sebagai dosen tamu di sejumlah universitas di Indo ne sia. Gelar master dan PhD di bidang moneter dan keuangan internasional diperoleh dari Iowa State University, AS, ma sing-masing pada 1989 dan 1991. 

Perry Warjiyo telah me nulis dan memublikasikan sejumlah buku, jurnal, dan ma ka lah di bidang ekonomi, mone ter, dan isu-isu inter nasional. Perry diangkat sebagai deputi gubernur berdasarkan ke pu tus an Presiden 28/P Tahun 2013 dan secara resmi me - mulai jabatannya sejak tang - gal 15 April 2013 untuk masa jabatan 2013-2018. 

Punya Rekam Jejak Baik 

Pengamat ekonomi Samuel Asset Manajemen Lana Soe lis - tianingsih tidak meragukan kesiapan Perry Warjiyo menjadi gubernur BI lantaran sudah memiliki rekam jejak yang baik. Menurut dia, Perry merupakan sosok yang ada di BI sejak krisis 1998 terjadi hingga sekarang. Terlebih peran gubernur BI cukup penting dalam menjaga stabilitas moneter, terutama membuat pasar keuangan di Indonesia agar selalu stabil. “Pasar keuangan yang stabil itu sangat diperlukan di pereko no - mian Indonesia. Dan itu sangat wajib, stabilitas sistem keuang - an itu wajib karena kalau tidak stabil perekonomian kita pasti goyah,” kata Lana di Padang kemarin. 

Dia pun memperkirakan, ke depan jika ekonomi sudah mem baik, Perry akan membuat perbankan agar lebih agresif dalam menyalurkan kredit. “Pen dalaman pasar keuangan lain, kita tidak bisa meng an dal - kan bank untuk alternatif pem - biayaan. Korporasi itu kreatif dalam menciptakan utang ka re - na bank fokus pada sektor sek - tor yang terkait pada kebijakan sektor pemerintah. Sementara sektor lain yang tak terlalu di - minati sektor perbankan itu malah kredit minus,” papar dia. 

Menurut Lana, peran gu ber - nur BI juga harus memonitor kebijakan ke depan sehingga dengan demikian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai gubernur BI, yakni bisa menjaga stabilitas sektor ke - uangan Indonesia meski misal - nya ada potensi gangguan di global. Kedua, memahami kon - disi makroprudensial In do ne - sia. Ketiga, gubernur BI harus bisa menyeimbangkan ke bu - tuh an menjaga stabilitas de - ngan pertumbuhan ekonomi. “Karena satu paket, mau sta - bil atau mau tumbuh? 

Misalkan kalau kita mau jaga stabilitas pasti ada yang lain yang di kor - bankan. Nah bagaimana bisa menyeimbangkan antara sta - bilitas dengan pertumbuhan. Karena kita butuh juga per tum - buhan ekonomi,” jelas dia. Ke - empat, diharapkan BI jadi satu institusi dalam pengambilan kebijakan berbasis riset. Kemampuan Perry dalam mendesain kebijakan yang ino - vatif ditunggu oleh pelaku pasar dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Direktur Riset Cen - ter of Reform on Economy (CORE) Pieter Abdullah Re djalam menilai ada beberapa pertimbangan mengapa presiden mengajukan Perry Warjiyo sebagai calon tunggal. Pertama, tampaknya Pre - siden Jokowi sangat paham bah wa untuk menyokong pro - gram-program pembangunannya ti dak bisa hanya meng - andalkan kebijakan fiskal.

Menurut dia, memacu fiskal dengan meng genjot pajak terbukti ber dampak negatif ter ha - dap ekonomi. Di sisi lain pe luang untuk me manfaatkan ruang moneter ma sih sangat ter buka. Yang di - per lukan ada lah seorang gu - bernur BI yang benar-benar pa - ham bagaimana melakukan ma nuver kebijakan moneter yang pro per tum buhan tanpa mengorbankan sta bilitas. “Sosok itu ada pada Perry Warjiyo,” paparnya. Pertimbangan yang kedua, untuk bisa mewujudkan peran besar BI mendorong pertumbuh an ekonomi diperlukan kerja sama yang sangat baik antara presiden dan gubernur BI. Artinya harus ada chemistry antara gubernur BI yang dipilih dengan presiden. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar